Jumat, 10 Juli 2015

Maafkan #Cerpen



Maafkan #Cerpen


***

          Di sebuah danau yang tenang, terlihat sosok gadis cantik tengah duduk di bawah pohon rindang. Di temani beberapa buku yang di bawanya. Dengan headphone yang melekat di bagian kepalanya. Ia Nampak focus dengan beberapa buku bacaannya. Udara bersih serta suasana yang nyaman adalah Mimpi terindah dalam dirinya.

“Cinta yang baik tak pernah egois. Cinta terbaik tak hanya memikirkan dirinya sendiri, perasaannya sendiri. Melainkan, Cinta terbaik memikirkan perasaan pasangan. Memikirkan diri Cintanya”ujarnya pelan membaca rentetan kalimat di dalam buku yang kini di bacanya. Matanya menatap lurus ke depan. Genangan air danau Nampak tenang dalam wadahnya.
“Apakah aku termasuk ke dalam pemilik cinta terbaik?”gumamnya pelan. Memori di otaknya berputar pada masa sekolahnya dulu di SMA. Ia tersenyum kecut mengingat kejadian tak membahagiakan di sekolahnya.

#FlashbackOn

“apa maksud kamu ngelakuin ini semua sama aku? Apa salah aku sama kamu? Kenapa kamu tega..”suara gadis cantik itu terdengar melirih. Kiyomi, mata indahnya Nampak mengeluarkan cairan bening dari sudut kelopak matanya. Pemuda di hadapannya Nampak menunduk. Tak berani menatap Mata indah milik Kiyomi.
“Ishaan !! aku ngomong sama kamu. Tatap aku ! bilang ! kenapa kamu tega lakuin ini semua sama aku? Kenapa kamu tega Ishaan? Apa salah aku? Apa kamu udah bosen ngejalanin hubungan sama aku? Jawab aku Ishaan..”Bentak Kiyomi dengan deraian air mata. Ia tak peduli dengan beberapa pasang mata yang melihatnya. Mereka tengah berada di Caffe hari itu.

Ishaan, pemuda tampan nan rupawan ini, memberanikan diri menatap wajah manis gadisnya, Kiyomi. Matanyapun terlihat memerah. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. “Iya.. gue udah bosen ngejalin hubungan sama elo Yom.. gue udah Bosen !! gue bosen sama cewek manja seperti loe. Gue capek sama tingkah kenak-kanakannya elo. Gue bosen sama semua yang ada di elo”ujar Ishaan tegas. Kiyomi menatap Ishaan tak percaya. Bagaikan di sambar petir di siang bolong. Ia tak menyangka jawaban menyakitkan itu keluar dari Bibir Ishaan, kekasih yang amat sangat dicintainya

Kiyomi mencoba menguatkan hatinya. Ia menatap Ishaan dengan senyuman manisnya. Senyuman kesakitan tepatnya “Makasih.. makasih atas waktu 3 tahun ini, makasih atas segalanya. Makasih karna kamu udah pernah jadi bagian dari hidup aku. Makasih, dan Maafkan segala sifat aku. Terima kasih atas segalanya..”Kiyomi menghembuskan nafas beratnya, sekali lagi, ia menatap mata Elang Ishaan “Kamu.. kok tega..”Kiyomi berlari pergi meninggalkan Ishaan bersama seorang gadis cantik yang tengah diam di atas tempat duduknya

#FlashbackOff

“kalau aku boleh jujur.. aku kangen kamu Ishaan.. aku nggak pernah bisa marah sama kamu. Hatiku, slalu ada untuk kamu”Gadis cantik ini menyeka air mata yang meluncur bebas menggenang di permukaan wajahnya. Senyuman manis terukir di bibirnya. Meski banyak luka yang ia sembunyikan di balik senyum manisnya.
“semenjak kejadian itu, kamu menghilang.. kamu kemana?”

***

          Pagi hari ini, seperti tak ada semangat untuk gadis yang baru menginjak umur 19 tahun. Ia berjalan gontai menyusuri koridor kampusnya. Di tangannya terdapat beberapa buku. Di telinganya terpasang rapi sebuah earphone. Langkah kakinya terhenti kala merasakan tepukan di pundaknya. Ia membalikkan tubuhnya. Kyrey, sahabatnya berdiri tegap di hadapannya. Kiyomi tersenyum.

“Loe kenapa lagi Yom?? Kenapa keliatan lemes banget?”tanyannya. Kiyomi menggeleng kan kepalanya. Kyrey menghembuskan nafasnya berat. Ia menarik tangan Kiyomi, membawa sahabatnya itu untuk duduk bersama dirinya di taman.
“sekarang gue mau loe cerita ke gue. loe kenapa? Mata loe juga sembab.. loe abis nangis? Kenapa?”Kyrey menggenggam erat tangan Kiyomi. Dia lah satu-satunya orang yang bisa mengerti keadaan sahabatnya. “Gue kangen Ishaan Rey.. bahkan sedetikpun, gue nggak bisa menghalau rasa ini..”Kyrey menghela nafas panjang. Ia sangat tak suka bila Kiyomi bercerita tentang Ishaan. Ia sangat tak rela, Sahabat yang sangat di sayangi itu Sakit hanya karna seorang ‘Ishaan’

“buat apa loe mikirin dia lagi Yom? Inget ! dia itu Cuma masalalu loe. Dia hanya sebatas memori kecil nggak penting di hidup loe. Udahlah, nggak usah nyakitin diri loe hanya dengan merindukan cowok nggak penting itu. Hidup itu terus maju Yom.. kalau loe terus stuck di Ishaan, gimana masa depan loe? Masih ada yang lebih baik dari dia di luar sana”Kiyomi meneteskan air matanya. Ia tak kuasa mendengar orang yang teramat dicintainya di jelek-jelekkan di depan matanya.

“Gue tau.. gue tau banget Ishaan udah nyakitin gue. tapi, gue nggak bisa munafik Rey.. dari sekian cowok yang pernah loe kenalin ke gue, nggak ada yang sebaik Ishaan. Nggak ada yang setulus Ishaan”
“Baik? Tulus? Bukti apa loe bisa ngomong kaya gitu? Cowok baik dan tulus itu, nggak mungkin ngehancurin hati gadis yang dicintainya. Udahlah, gue nggak mau bahas cowok nggak penting Ishaan itu”Kyrey menatap Kiyomi sekilas dan berlalu meninggalkan Kiyomi sendiri di taman
“Rey.. Kyrey..”

***

Kita tak pernah tau, Mengapa Cinta meninggalkan kita dengan sebegitu Kejam. Ya! Menurut kita Kejam. Namun, tidak bagi Cinta. Dia tau apa yang harus dilakukannya agar tak menyakiti Cintanya

***

          Di dalam ruangan serba putih, Nampak sosok Pemuda tampan terkulai lemas di atas ranjangnya. Disisinya, terlihat Bundanya yang setia menemani dirinya. Pemuda itu Nampak mengerjap-erjapkan matanya. Bundanya Nampak mengukir senyum manis, penantiannya selama 2 bulan terbayar sudah oleh senyuman manis Putranya. Meski senyuman itu di bumbui rasa lemas.

“Bunhh..dahh…”Lirihnya dengan senyuman manis khas dirinya. Wanita yang di panggilnya Bunda itu tersenyum sembari menggenggam erat tangan Putranya. “iya Sayang.. Ishaan mau minta apa? Bunda akan turutin..”Dina. wanita itu Nampak meneteskan air matanya. Air mata kebahagian tepatnya. Ia sangat bahagia bisa kembali melihat senyuman manis anaknya serta mendengar suara lembut khas putranya.
“kenapa bunda nangis?”suara parau itu terdengar bersamaan dengan tangannya yang bergerak menghapus air mata yang menggenang di wajah cantik ibunya. Dina tersenyum dan menggeleng “Bunda bahagia Sayang.. Ishaan janji ya sama Bunda.. jangan pernah tinggalin Bunda lagi.. Bunda Sayang sama Ishaan”Dina menatap putranya lalu mengecup kening Ishaan cukup lama. Rasa bahagia memenuhi dirinya.

“Bunda.. ini makan si.. Ishaan.. ya Allah.. kamu udah sadar Nak?”Pria beranak 3 itu, langsung menghampiri Istri beserta anak keduanya. Ia begitu bahagia melihat pemandangan yang sangat dirindukannya. 2 bulan sudah, ia menanti, menanti Putranya membuka mata tanpa lelah. Dan, inilah hasil dari penantiannya.

Dengan gerak cepat, Bisma mendekap erat Putranya. Rasa haru menyelimuti dirinya. Air matanya keluar tanpa izin. Seolah, air mata itu menjadi saksi bisu, betapa dirinya bahagia bisa melihat anaknya kembali dalam dekapannya. “Ayah kangen Ishaan… jangan pernah lagi tinggalin Ayah sama Bunda ya Nak.. jagoan Ayah harus sembuh.. Jagoan Ayah nggak boleh kalah sama penyakit :)”Ujar Bisma. Ia menepuk pelan pundak anaknya. Betapa bahagianya keluarga kecilnya kini.

***

          Berbeda dengan keluarga kecil yang bahagia itu. Jauh ribuan kilometer dari tempat mereka. Seorang gadis cantik Nampak menangis terisak. Ia baru saja selesai membereskan kamarnya, dan dia menemukan sebuah album foto. Album foto yang isinya dirinya dengan kekasihnya, Ishaan. Sejak awal mereka kenal di SMP dan awal mereka menjalin asmara di SMA sampai mengakhiri hubungan Asmara mereka.

“Aku kangen kamu Ishaan.. sungguh, kenapa sejak kejadian di Caffe itu kamu menghilang? Segitu bosennya kah kamu sama aku? Ishaan.. hiks..hiks.. Aku sayang kamu..”Kiyomi, gadis itu mendekap erat album foto di tangannya. Fikirannya melambung jauh, tepat pada saat awal perkenalannya dengan Ishaan. Pemuda yang sangat dicintainya.

#FlashbackOn

          Kiyomi Zavyera Prasetya, gadis ini Nampak terburu-buru menyusuri koridor sekolahnya. Pasalnya, ia terlambat 25 menit, dan jam pertama di kelasnya adalah pelajaran guru Killer. Gadis ini terus berlari tanpa melihat jalan. Yang ada di fikirannya hanya satu. Sampai kelas dalam keadaan aman.

Bruk.. suara benturan tubuhnya dengan (?) seseorang. Kiyomi tersungkur di hadapan orang yang bertabrakan dengannya. Kiyomi mendongakkan kepalanya, menatap siapa orang yang berani menabrak dirinya di kala ia tengah terburu-buru.
“Sorry.. gue nggak sengaja”ujarnya sembari mengulurkan tangan. Kiyomi menerima uluran tangan itu dan menghempaskan dengan kasar “ihh.. sumpah ya, kalau nggak inget gue lagi telat. Nggak akan gue ninggalin loe dalam keadaan sehat wal afiat -_-”ujar Kiyomi garang. Pemuda itu tersenyum manis

“kan aku udah bilang maaf.. Ishaan”ujarnya mengajak Kiyomi berkenalan. Kiyomi menatap uluran tangan sopan Ishaan. “gue K1y0m1 bisalah loe artiin sendiri. Bye..”Kiyomi dengan segera meninggalkan Ishaan, pemuda tampan yang baru saja di temuinya. “Kiyomi.. yupz ! nama loe Kiyomi..”ujar Ishaan tersenyum. Ia kembali melanjutkan jalannya menuju ruang kepsek

#FlashbackOff

***

“Bang.. emang Abang ketemu siapa sih di alam sana, betah banget tidurnya. Sampe lupa sama Key, Kaka Ve, Ayah, Bunda, bahkan sama Kaka Yomi”ujar Keyra. Ishaan tersenyum melihat adik bungsunya itu. “Abang ketemu bidadari cakep donk..”Keyra mengerucutkan bibirnya. “paling juga bidadarinya nggak lebih cakep dari Bunda atau Key..”

“oh ya.. Key, gimana keadaan Kiyomi? Rasanya, udah lama banget deh Abang tinggal. Sekitar setahun ya..”Keyra mengangguk pasti. “Kaka Kiyomi sekarang udah lulus SMA Abang.. dia udah jadi Mahasiswa fakultas seni grafik. Kasihan tau Bang.. kaka Yominya. Waktu Key ketemu Abang Zizo, dia nanyain Abang, katanya Kaka Yomi sering ketahuan lagi nangis dengan barang-barang pemberian Abang. Abang jahat banget sumpahh deh”

Ishaan mengangguk. Pandangan matanya lurus ke depan “iya Key.. abang tau, tapi Abang juga nggak mau Kiyomi sedih kalau tau Abang sakit. Lebih baik Kiyomi membenci Abang daripada Menangis karna tau kenyataan yang pahit. Abang minta, Key jangan pernah ngasih tau siapapun tentang keadaan Abang ya..”

***

“Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikumsalam.. eh ada ka Kyrey.. Masuk ka..”ujar Zizo mempersilahkan sahabat kakanya itu masuk. Kyrey berjalan memasuki rumah sahabatnya. “Yomi ada kan Zo?”Zizo mengangguk “lagi di kamar Ka.. dari pulang kuliah, sampai sekarang belum keluar kamar”
“serius kamu Zo? Sampe malem gini nggak keluar juga?”Zizo mengangguk. “Ka.. sebenernya ka Yomi kenapa? Zizo nggak tega lihat Ka Yomi yang sekarang..”
“ada sedikit Problem yang mengganggu fikirannya Zo.. ya udah kaka ke kamar Yomi dulu ya..”

***

“Ishaan lagi?? Yomi.. kapan sih loe mau melupakan masalalu? Masalalu itu sejarah yang pantesnya dilupain, di buang dari memori otak loe. Udahlah, nggak usah nge-bebani diri dengan mikirin Ishaan. Belum tentu cowok itu mikirin loe Yom..”tangis Kiyomi semakin menjadi. Ia memeluk erat boneka terakhir pemberian Ishaan.
“Loe boleh nginget masalalu, tapi jika masalalu itu hanya menyakiti hati loe, Buang Yom.. lebih baik loe buang masalalu itu. Gue nggak mau loe sakit karna fikiran loe yang nggak jelas itu..”Kyrey menghampiri Kiyomi, di peluknya sahabatnya itu dengan tulus. Mencoba memberikan kekuatan pada Kiyomi, Sahabatnya.

“hiks..hiks.. gue nggak cukup kuat buat nerima semua ini Rey.. loe taukan betapa gue mencintai dia. Betapa gue menyayangi dia? Hiks.. gak segampang itu melupakan dia”
“tapi kalau dia buat loe sakit, buat apa loe inget terus. Loe hanya akan menyakiti hati loe aja Yom.. gue nggak tega liat loe yang sekarang. please, balik jadi Kiyomi yang gue kenal dulu. Kiyomi yang periang, ceria, dan bhawell. Gue kangen elo yang dulu Yom..”

***

Akan ku jaga kisah ini sampai mati. Akan ku perlihat kan padamu, segimana aku menjaga Cinta yang telah kau berikan

***

#EsokHarinya

“Ishaan.. kamu kenapa?? Sayang.. jangan tinggalin Bunda Nak.. Bunda mohon..”ujar Dina histeris, ketika dia baru saja memasuki ruang rawat Putranya, Ishaan Nampak kejang-kejang. Bibirnya memucat pasi.
“Sayang.. kamu kenapa?? Bunda mohon.. bertahan demi Bunda.. lawan penyakit kamu Sayang… hiks..hiks.. jangan tinggalin Bunda lagi..”

          Seorang dokter dengan dua orang suster Nampak datang memasuki kamar Ishaan. Dina yang menangis itu diperintahkan keluar.

***

“Bunda.. Abang kenapa? Hiks.. Abang nggak akan ninggalin Key lagi kan Bun? Abang kenapa Bunda…hiks..”Tanya Keyra dengan deraian air mata. Gadis ini, langsung datang saat Bundanya menelpon dirinya bahwa Abang kesayangannya itu kumat. “Bun.. Ishaan kenapa? Ishaan kenapa Bunda.. hiks.. Ishaan baik-baik aja kan Bun.. dia nggak akan ninggalin Kita kan Bun?”Verya. Gadis ini terus saja meneteskan air matanya. Ia memeluk bundanya dari samping. Berusaha menguatkan hati wanita yang sangat berjasa dalam hidupnya.

“kalian jangan seperti ini. Doakan yang terbaik untuk Ishaan. Ayah yakin, Ishaan akan baik-baik aja. Dia kuat, dia sudah membuktikannya bahwa dia kuat”ujar Bisma bijak. Meskipun begitu, hatinya sangat perih menerima kabar bahwa Putranya kembali harus melawan penyakit ganasnya.
“kalaupun Ayah bisa.. Ayah siap menggantikan posisi kamu Sayang..”lirih Bisma yang mengintip celah kaca di Pintu.

Pintu ruangan Ishaan terbuka, beriring dengan keluarnya seorang dokter muda. Dina, wanita itu langsung mendekati Dokter yang menangani anaknya. Berharap, anaknya akan baik-baik saja. “gimana keadaan Ishaan, Lee? Dia baik-baik aja kan? Ayo,, cepat katakan! Kalo anak aku baik-baik saja”
Charlie Chandra, atau yang biasa disapa Lee itu Nampak menghembuskan nafas beratnya. Ia menatap Dina yang notabennya adalah Sahabat kecilnya dulu “Din.. aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tuhan berkata lain, dia terlalu Sayang dengan putramu. Maafkan aku..”Dina menutup mulutnya tak percaya. Putra terbaiknya telah meninggalkannya “penyakit yang di deritanya terlalu kuat menyerang tubuhnya..”

“Ishaan…”teriak Dina. wanita itu langsung menerobos masuk. Menatap tubuh dingin putranya. “Ishaan.. hiks.. kenapa kamu tinggalin Bunda lagi Nak? Kenapa? Ishaan marah sama Bunda? Maafin Bunda Nak.. Maaf..”Dina mendekap tubuh Dingin Ishaan dengan deraian air mata. Bisma berusaha menguatkan Istrinya.
“Selamat jalan Nak.. semoga Ishaan tenang disana. Ayah slalu mendoakan Ishaan dari sini. Terima kasih atas perjuangan Ishaan untuk Ayah, Bunda, Kaka Ve dan Keyra. Terima kasih Jagoannya Ayah..”ujar Bisma tenang. Oh No ! mencoba tenang lebih tepatnya. Keyra dan Verya sama-sama menangis histeris di dekat tubuh kaku Ishaan yang tak bernyawa.

***

“Kiyomi…”Kiyomi menoleh kala namanya di panggil. Betapa terkejutnya dia saat dilihat, Verya berada di hadapannya saat ini. Setelah hubungannya dengan Ishaan kandas, ia tak pernah lagi bertemu dengan keluarga Ishaan.
“eum.. kalau gitu gue duluan aja deh Yom.. Bye”Ujar Kyrey dan berlalu meninggalkan Kiyomi bersama Verya. “boleh kaka ngomong sama kamu?”

***

“apa kabar ka? Lama tak berjumpa”Ujar Kiyomi tenang. Verya tersenyum pandangannya lurus ke depan “Baik.. bagaimana dengan kamu Yom?”Kiyomi menghembuskan nafas beratnya “jauh lebih baik Ka.. maybe”ujarnya berakhir lirih.
“Kaka kesini nggak lama Yom.. Kaka Cuma mau nyampein permintaan Maaf dari Ishaan. Karna udah pernah nyakitin hati kamu”Verya menghentikan ucapannya. Ia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya “kamu harus tau Yom.. kalau Ishaan, sangat mencintai Kamu setulus hatinya.. dan, ini.. ini adalah titipan terakhir Ishaan buat kamu. Tolong, kaka mohon, Maafkan segala kesalah dia, agar dia bisa lebih tenang. Kaka permisi”Setelah menyerahkan amplop bewarna Merah dengan sebuah boneka biru, Verya berlalu meninggalkan Kiyomi dengan deraian air matanya. Tak kuasa ia melihat mantan kekasih adiknya terlalu lama, karna baginya itu hanya menambah luka di hatinya.

***

          Kiyomi, gadis ini Nampak melepas kaca mata hitamnya. Air matanya keluar tanpa permisi, ketika ia telah sampai pada sebuah gundukan tanah merah. Gundukan yang di dalamnya berisi jazad orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Pradana Ishaan Karisma.
          Kiyomi terduduk dekat pusara makan Ishaan. Ia tak kuasa melihat nisan Ishaan. Sangat menyayat hatinya. Air matanya lah yang mampu mengungkapkan bagaimana isi hatinya saat ini.

“Ishaan.. hiks.. kamu apa kabar? Hiks.. kenapa?kenapa kamu nggak pernah bilang kalau kamu menderita Tumor itu? Kenapa Ishaan?? Hiks.hiks.. kenapa kamu baru bilang saat kamu telah pergi. Kenapa? Hiks.. aku kangen kamu Ishaan..”Kiyomi mendekap erat Nisan Ishaan. Ia merasakan bahwa Ishaan tengah mendekapnya sekarang. “Andai dulu kamu cerita sama aku, aku nggak akan pernah ninggalin kamu meski sedetik. Aku akan setia merawat kamu Ishaan”

“Ka.. ayo pulang udah gerimis ini. Zizo, nggak mau kaka sakit”Ujar Zizo menyentuh pundak Kiyomi. Kiyomi tersenyum, “aku harap, kamu akan jauh lebih baik disana. Jaga diri kamu, jangan Lupain aku Ya.. karna, Cintaku nggak akan pernah berpaling dari kamu.”Sekali, Kiyomi mengecup Nisan Ishaan. Sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Makam Orang yang setia memenuhi ruang hatinya

***

Dear, My Star Kiyomi

Maaf, karna caraku.. membuatmu terluka
Maaf, karna aku.. bukan seseorang yang bisa menggapaimu
Maaf, karna aku.. senyum terindahmu sirna
Maaf, karna aku.. tlah memberimu tangisan kesedihan
Aku sadar.. semua yang ku lakukan hanya menambah luka di hatimu.
Aku sdar.. aku yang datang menawarkan sejuta cinta untukmu..
Tapi, aku juga yang menawarkan kesakitan itu.
Andai saja.. waktu dapat berputar kembali
Tak kan pernah.. kau, aku tinggalkan.
Dalam harapku, hanya kau yang menjadi pelabuhan terakhirku.

Sungguh menyesal diri ini, telah menorehkan kesakitan di hatimu. Masihkan ada sedikit celah di hatimu untuk sekadar kata Maaf dariku? Aku menyesal, andai kamu tau, bahwa aku sangat mencintaimu. Tulus, bahkan satu hal yang harus kamu tau, gadis yang bersamaku dulu. Adalah saudaraku, anak dari adik Bundaku. Aku tidak bermaksud melukai hatimu. Aku hanya tak ingin kau terluka jika kamu mengerti segalanya. Aku tak ingin hidup kamu terbebani dengan hadirnya aku dalam kehidupanmu.
Mungkin, ucapan maaf dariku tak mampu mendinginkan hatimu yang panas akan tingkahku, perkataanku dulu. Sungguh, aku tak pernah bosan dengan dirimu. Tumor ganas ini, telah berhasil memisahkan aku dan kamu. Tapi, 1 hal Hatiku takkan pernah mampu terpisahkan oleh hatimu. Meski badai menghantam.
Takdir memang tak menyatukan kita disini. Dia dunia fana, di panggung drama. Tapi aku yakin, takdir akan menyatukan kita di sana, di dunia keabadian dengan cinta suci yang kita miliki.
Aku tak ingin kamu melupakan aku, tapi 1 pintaku, cari penggatiku agar kamu bisa bahagia. Aku hanya ingin senyum terindahmu kembali hadir mewarnai wajah cantikmu. Sekali lagi, Maafkan aku yang telah tega menyakitimu.

-Pradana Ishaan Karisma
Your Sweet Dakocan

          Kiyomi, gadis itu kembali melipat sepucuk surat yang di terimanya pagi tadi. Ia menangis sesegukan setelah usai membaca surat terakhir. Surat terakhir dari Ishaan, mantan kekasihnya. Tangisnya kembali pecah, karna bayangan wajah Ishaan muncul dalam memori otaknya.

“aku nggak bisa bayangin gimana 1 hari hidup kamu tanpa aku”
“Aku sayang Kiyomi….”
“Kiyomi……. You are my destiny :)”

          Kalimat manis yang pernah di ucapkan Ishaan kembali berputar, bak kaset rusak yang hanya bisa memutar pada bagian itu saja. Bagian yang paling menyakitkan. Kiyomi, menyeka air matanya dan berjalan menuju jendela kamar yang terbuka. Ia menatap Bintang malam yang paling bersinar “Aku yakin, kamu ada disana Ishaan.. jangan lupakan aku..”Kiyomi tersenyum manis, lalu menutup jendela kamarnya.

***

Pada akhirnya, kematian slalu menyisakan luka untuk orang yang ditinggalkannya. Tapi, kamu harus tau, Raga boleh terkubur bumi. Roh, boleh di bawa mati. Dunia, boleh tak di kenal lagi. Tapi, Cinta akan slalu hidup dalam hati.

***

The End.. :)

Author        :         Ikrima Adzkury Nabilla
Tittle           :         Maafkan
Genre                   :         Sad Ending
Cast            :         Kiyomi Zavyera Prasetya, Pradana Ishaan Karisma, Kyrey, Zavero Zizou Prasetya, Prabislavina Averya Karisma, Keyra Anata Karisma, Bisma Karisma and Pramudina Afra Narundana.



Sabtu, 22 November 2014

Ikrima and Yurike always Together










Kenangan Termanis :)
Moment terindah ini akan aku jadikan kenangan Manis kita :)
Sahabat baikku :)

Hingga 3600 detik terakhirpun aku kan tetap mencintaimu #PRABIS









Di suatu sore, di dekat sebuah danau yang Indah. Tampak seorang gadis cantik tengah duduk di bawah pohon rindang dengan camera yg menggantung di lehernya. Sesekali diliriknya jam yang melingkar rapi di tangannya. Dia Dina. Pramudina Afra Narundana lengkapnya.

“Huft.. Bisma kemana sii?? Katanya mau ketemu jam 3. Nah ini, udh lebih dari jam 3 dia belum juga nongol?? Hh,awas aja sampe  5 menit lagi dia nggak datang”dumel Dina kesal

“nggak sampe 5 menit jug ague udah ada disini”ucap seseorang membuat Dina menoleh. Dinapun berdiri dari duduknya. “kamu dari mana aja sii Bis? Lama bngtt”Tanya Dina. “emh, maaf tadi gue ketiduran”dusta Bisma

“ouh, ehh tumben kamu pakek Syal, kamu sakit?? Sakit apa?? Pancaran mata kamu juga sayu banget”ucap Dina khawatir pada kekasihnya Bisma. Bisma mendekat lalu mengajak Dina untuk duduk

“gue gpp ko, gue bukan anak kecil yg perlu loe khawatirin. Eum Din”panggil Bisma, Dina menoleh. “apa?”jawab Dina singkat. “loe mau nggak kabulin 3 wish gue dalam waktu 3600 detik??”Tanya Bisma. “kamu yakin?? Sedang wajah kamu aja nggak menyakinkan lho Bis, aku khawatir sama kamu, mending kamu Istirahat aja”tolak Dina halus, terlihat dia sangat2 khawatir dengan kondisi Bisma. “Pleasee”melas Bisma. Akhirnyaa Dinapun mengalah. Dia tersenyum dan mengangguk

“jadi, apa 3 wish kamu??akan aku kabulin semua”Tanya Dina. Bisma tersenyum senang mendengar ucapan Dina. “pertama, gue mau abadiin moment ini, eum narsis-narsis.an gitu :D dalam waktu 900 detik. Cukup singkat namun berarti buat gue”ucap Bisma tegas. Dina mengangguk dan merekapun mulai meng-Abadikan moment indah tersebut

Berbagai gaya telah mereka lakukan, dan terakhir,Bisma meminta Dina untuk berpose wajah kaget. Dinapun menurut, saat camera berbunyi ‘Klik’secara bersamaan Bisma mencium pipi Dina. “Aishhh Bismaaaaaaaaaaaa gada cium-cium ihhh”kesal Dina dengan kelakuan kekasihnya ini

“sekali doank ihh Eneng… belum tentu juga kan, besok gue bisa cium pipi loe lagi”ucap Bisma. “hah? Maksud kamu apa Bis??”Tanya Dina. “ehh gpp”jawab Bisma. “okay Wish ke-2??”Tanya Dina

“eum.. gue Cuma mau loe nulis harapan loe di kertas ini dalam waktu 700 detik. Cukup singkat bukan??”ucap Bisma sambil menyerahkan pulpen serta kertas pada Dina, Dina tersenyum dan menerimanya. Mereka mulai menulis harapan mereka di kertas masing-masing. “Udah??”Tanya Bisma. “Udah, truz mau di apain?”jawab Dina

“kita baca bareng-bareng. Loe baca punya gue, gue baca punya loe.”jelas Bisma sambil menukarkan kertas harapan dia dengan Dina. “siapa dulu yang baca??”Tanya Dina. “Loe aja dulu”ucap bisma, Dina mengangguk dan mulai membuka lipatan kertas Bisma

“gue Bisma. Bisma karisma. Kekasih dari seorang gadis sedikit tomboy yg baik hati Pramudina Afra Narundana. Hmm,gue Cuma mau tau, apakah suatu saat nanti loe masih jadi milik gue?? Gue harap loe tetep dan slalu nyimpen gue di hati loe. Gue kasih 3600 detik kenangan terindah buat loe. Agar loe nggak akan pernah lupain gue. Gue juga pingin loe terus dan slalu tersenyum buat gue. Entah gue masih ada atau telah Tiada. Yang jelas loe harus tau, gue akan slalu sayang sama loe Dina. PRAMUDINA AFRA NARUNDANA. ENENGNYA BISMA, Love You So Much”Dina membacanya dengan mata sedikit mendung, tanda akan hujan

“bisma…”lirih Dina. “jangan nangis.. aku terluka saat liat kamu nangis, aku sakit dan aku Rapuh Din”ucap Bisma sambil mengusap Air mata Dina. “sekarang aku baca punya kamu yhaa”sambung Bisma, Dina mengangguk

“Aku Dina. Adik-adikan sekaligus kekasih dari orang paling jail di Dunia, Bisma Karisma. Tadikan kamu bilang sama aku, untuk nulis harapan aku di kertas ini. Aku Cuma mau kamu Bisma. Only You Bisma Karisma. Kamu yang ada di hatiku dan kamu harapan serta Impian aku. Aku mau kamu selalu ada disisiku. Sampai maut menjemputku, aku ingin kau masih ada di sampingku. Kamu semangat aku Bis. Aku ingin, kamu dan aku terus bersama sampai segala Impian ada di genggaman kita. Sampai kapanpun kamu tetap dan slalu jadi orang terpenting di hatiku. Your boyfriend is especially for me. Sampai mati cintaku kan tetap untukmu Bisma Karisma”Bisma membacanya dengan senyuman

“sekarang, kita terbangin harapan ini, semoga bisa terkabul”ajak Bisma sambil menyiapkan balon serta 2 tali. 2 balon itupun telah terikat rapi dengan tali
“Nieh, loe iketin harapan gue”ucap Bisma sambil menyerahkan balon kepada Dina, setelah selesai “Tulis nama loe di balon itu, dan gue akan tulis nama gue di balon ini”ucp Bisma sambil mengeluarkan spidol dari saku celananya. Setelah selesai, mereka berjalan menuju tepi Danau dengan tangan yang saling bertautan. “kita terbangin bareng-bareng yhaaa.. 1..2…3..”komando Bisma, 2 balon itupun terbang bebas di langit Biru

“makasih, 1600 detik ini, sangat berharga buat gue. Dan gue Bahagia”ucap Bisma tersenyum pada Dina

“2000 detik trakhir, apa wish kamu??”tanya Dina. “Cuma pingin sama loe selamanya. Sampai nafas kan berhenti”ucap Bisma tersenyum. “jangan ngomong gitu Ihh, aku nggak suka”ucap Dina cemberut. Bisma hanya tersenyum dan menggandeng tangan Dina lalu kembali ke tempat awal untuk duduk kembali

“Izinin gue tidur di pangkuan loe terakhir kalinya”pinta Bisma sembari meletakkan kepalanya pada pangkuan Dina, Dina tersenyum dan mengelus lembut rambut Bisma. Bisma memejamkan mata Indahnya. “kalau misalnya gue udah gak ada di samping loe lagi, apa loe bakal nangis??”tanya Bisma dengan mata yang masih terpejam. “ya pasti nangis lah Bis, kamu kenapa ngomong gitu sii??? Aku ngerasa pertemuan ini tuhh, kaya pertemuan terakhir kita dechh. Ada apa Bis??”tanya Dina

“gpp, gue Cinta sama loe Din,”Bisma
“aku juga Cinta sama kamu Bis”Dina
“gue boleh minta loe janjiin sesuatu buat gue nggak??”tanya Bisma
“apa?”tanya Dina
“loe akan terus tersenyum walaupun gue udah nggak ada di samping loe lagi. Loe bisa Din, dan loe harus janji sama gue”ucap Bisma, matanya masih terpejam
“Aku nggak tau Bis”lirih Dina. Bisma membuka matanya saat di rasa ada air yang jatuh membasahi wajahnya. Bisma segera bangun dan menghapus air mata Dina “kan gue udah Bilang, jangan nangis”ucap Bisma

Tess….
.
.
.
.

Cairan bewarna merah kental keluar dari Hidung Bisma, membuat Dina terbelalak kaget. “Bis, hidung kamu kenapa??”tanya Dina sambil memebersihkan  cairan itu. “gue gpp ko Din, Cuma mimisan biasa aja”ucap Bisma tenang atau yang lebih tepatnya, Pura-Pura Tenang. “nggak, kamu harus ke Rumah Sakit sekarang Bisma, aku takut kamu kenapa-napa”ucap Dina khawatir plus cemass :D

“waktu kita hanya tinggal 1000 detik lagi, gue nggak mau ngerusak semuanya Din..”ucap Bisma menatap manik mata Dina. “kesehatan kamu lebih penting daripada ini Bis, kita masih bisa cari 3600 detik yang lain Bis”ucap Dina. “Nggak mungkin bisa Dina… please stay here with me dear”pinta Bisma. “pinta ke Rumah Sakit sekarang, atau kita putus??”ancam Dina, Bisma hanya pasrah “okay ke rumah sakit sekarang”. Dina tersenyum senang


                                                            ***

Bisma dan Dina telah tiba di Rumah Sakit, Bisma segera dibawa ke Ruang ICU karna tadi, Bisma pingsan di dalam taxi. Dina menunggu cemas di depan ruang ICU

“3600 detik kita udah berakhir Bis, aku bahagia :) huftt”ucap Dina sambil melirik jam tangannya

Tak lama seorang lelaki paruh baya dengan jas putih yg ia kenakan keluar dari Ruangan ICU tersebut, dengan segera Dina menghampirinya

“keadaan Bisma gimana Dok?? Dia baik-baik ajakan???”Tanya Dina
“silahkan masuk, mungkin ini yang terakhir”ucap Dokter itu lirih
“maksud dokter apa?? Bisma baik-baik aja kan??”tanya Dina cemas
“penyakit yang di deritanya sudah sangat parah, kanker otaknya sudah menyebar hingga ke saraf-sarafnya. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, namun inilah takdir, takdir berkata lain. Maaf saya sudah tak bisa membantunya”jelas Dokter, Dina menutup mulutnya dengan telapak tangannya, menahan sesak di dada. Dengan hati cemas dan air mata yang membasahi pipinya, Dina segera berlari memasuki ruangan Bisma

Terlihat Bisma tengah berbaring lemah tak berdaya di atas ranjang rumah sakit. Dengan segera Dina menghampiri Bisma. Tangan lemas Bisma bergerak untuk menghapus air mata Dina

“ja..hh..na..hh..ngis…”ucap Bisma terputus-putus. “kenapa kamu nggak pernah cerita tentang ini sama aku??? Kenapa kamu rahasiain semuanya?? Kenapa kamu sembunyiin rapat-rapat dari aku?? Kenapa Bisma??”tanya Dina. “ma…af..hh..hh.. gu…gu..gue…nggak.. ma..ma..mau.. loe…hh..sedih”jawab Bisma. “kamu malah buat aku sedih dengan kebohongan kamu Bis.. aku malah tambah sedih dengan caramu ini”ujarr Dina. “jangan nangis, karna aku udah nggak bisa menghapusnya lagi”ucap Bisma lancar, entah mendapat kekuatan darimana Dia. “Aku Cinta kamu Dina, Always”setelah berkata itu, mata Bisma terpejam dan secara bersamaan layar monitor bergaris lurus, artinya Bisma telah tiada. Bisma telah kembali pada sang pecipta

“Bismaaaaaaaaaaaaaa…. Hiks..”teriak Dina histeris. “Bis, jangan becanda.. aku nggak suka, hiks..hiks… Bismaaaaaaaaa jangan tinggalin aku… hiks..hiks..”

                                    *******

Hujan gerimis jatuh membasahi Bumi, mengiringi pemakaman seorang pemuda. Seorang gadis cantik terduduk di depan gundukan tanah merah, gundukan baru. Yang di dalamnya terdapat pemuda yang sangat ia Cinta dan sayangi

“hiks.. aku akan coba Bis,aku akan terus tersenyum Buat kamu. Smoga kamu bahagia disana, pasti kamu merasa lebih baikkan disana???”ucap Dina sambil memeluk Nisan Bisma. Dina membuka lipatan kertas yg di tulis Bisma terakhir kalinya di kamar rawat tadi

~~
Hay Geulis Dina, coba gue tebak, pasti loe lagi nangiskan?? Iya kan?? Huftt, Dina Strong… Life Must Go On Dina. Loe sendirikan yang bilang, kalau nangis itu gada gunanya, jadi kenapa loe masih nangis??? Din, gue sakit tau kalo loe nangis, karna apa?? Karna sekarang gue udah nggak sanggup buat hapus air mata loe. Gue mohon jangan sia-siain air mata loe buat gue
            Tepat jam 12 malam nanti, kita anniv yg ke 5 Din :) nggak terasa yhaa udh 5 tahun aja kita pacaran. Gue seneng, karna loe mau kabulin 3 wish gue dalam waktu 3600 detik, yhaa walau harus gue rusak :D
            Dina… mungkin sekarang, raga gue udah gak ada, tapii percayalah, cinta gue masih dan tetep ada buat loe. Hati gue juga masih milik loe Din. Gue akan bawa cinta kita menuju keabadian, gue akan nungguin loe Din, sampe waktu kebersamaan kita datang lagi. Jangan takut karna gue slalu awasin loe dari atas sana, dan gue udah kirim 1000  pengawas buat loe. Hanya untuk loe Dina
            Din… hidup loe nggak akan gelap hanya karna tak ada gue disamping loe. Loe harus bangkit Din, carilah pendamping baru buat Hidup loe. Loe harus bahagia Din… jangan terus tertuju di gue. Masih ada Cinta lain yang nungguin loe Din. Mungkin gue bakal cemburu liat loe bersanding dengan yang lain, tapii kalau itu Bahagia loe, gue rela Din, gue seneng liat loe Bahagia
            Sekarang, gue ngerasa udah lebih baik dari sebelumnya, gue terbebas dari kanker otak itu Din, gue seneng, gue sehat Din…. Disini gue udah bahagia, dan gue harap loe juga Bahagia disana dengan pendamping baru loe Dina....
I Love You So Much Pramudina Afra Narundana, Enengnya Bisma :)

-          Bisma

~~

“Hiks.. aku akan bahagia disini Bis, dan aku akan terus tersenyum buat kamu Bis.. I Love You So Much To Bisma… akangnya Dina”ucap Dina sambil mengusap air matanya dan mengelus nisan Bisma. “mungkin aku akan jarang kesini Bis, karna aku ingin bahagia. Aku takut, jika aku sering kesini, aku semakin susah buat lupain kamu, buat bahagia dengan yg lain. Maaf, tapii ini yang kamu mau, aku Pergi. Love You Bisma”ucap Dina dan berlalu pergi dari kawasan makam Bisma

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

6 tahun Kemudian

***
Setelah tangis akan ada tawa
Setelah pahit akan ada Manis
***

“Bund….Bun…Bundaaaa”panggil anak kecil berwajah Imut dan berkulit Putih. Yg bisa di tafsirkan berusia 5 tahun

“ada apa Ican sayang??”tanya sang Bunda yang baru muncul dari Dapur. “Ican mu Emam Ayam Kecap”pintanya lucu, Bundanya hanya tersenyum. “ya udah Ishaan tunggu dulu yhaaa, Bunda masakin dulu”ujar sang Bunda, malaikat kecilnya itu tersenyum dan mengangguk. Sang Bunda itupun segera menuju Dapur, sedang Ishaan segera menuju Sofa dan menonton TV

“Assalamu’alaikum… Ayah pulang”ucap seorang lelaki tinggi, ganteng, berkulit yang lumayan putih juga bisa di tafsir usianya sama dengan Bunda Ishaan. Ya ! dia adalah ayah Ishaan. Ishaan yang tau ayahnya datang segera berlari dan menghampiri sang Ayah, dengan sigap sang Ayah menggendong Malaikat kecilnya itu

“Yayahh…”ucap Ishaan lucu. “Bunda dimana Sayang?? Hmm?”tanya Ayahnya sambil mengecup pipi Imutnya. “di dapul yah.. macak ayam kecap”jawab Ishaan. Sang Ayah hanya tersenyum dan mengangguk lalu segera menuju dapur

***

“Dina….”panggil sang Ayah dari Ishaan. Merasa di panggil Dinapun menoleh. “ehh Bian :) udh pulang?? Tumben bngtt”ucap Dina sambil menghampiri orang yg dipanggilnya Bian itu, Febrian Nindyo tepatnya. Orang yg berstatus sbagai Suami dari seorang Dina sejak 5 tahun yang lalu. “iyhaa, kan kata kamu hari ini tepat 6tahun.nya Bisma meninggal. Katanya kamu mau Ziarah kesana, jadikan???”tanya Febrian kepada sang Istri. “ehh Iyhaa, aku kangen bangett sama Dia. Udah 6 tahun nggak ketemu, trakhir kesana 1 tahun setelah dia pergi”ucap Dina yg berubah menjadi sendu

“udah Bun, nggak usah sedih lagi”ucap Febrian. “Bicema sapa Bun??”tanya Ishaan dalam gendongan sang Ayah. “Temen Bunda sama Ayah dulu sayang…”ucap Dina. Nampak Ishaan hanya mengangguk

“nah, Ishaan makan yhaa, Ayam kecapnya udah matang”ucap Dina, Ishaan.nya ini hanya mengangguk

****

Sekitar pukul 3 sore. Dina, Febrian serta Ishaan telah tiba di pemakaman tempat Bisma di makamkan 6 tahun yang lalu

Dina dan Febrian berjongkok di samping makam Bisma, sedang Ishaan duduk di pangkuan sang Ayah. Dengan Tulus Dina membersihkan makam Kekasihnya itu, lalu menaburkan Bunga di atasnya

“Nggak terasa yha Bis, udah 6 tahun kamu pergi ninggalin aku. Aku kangen sama kamu Bis, dan ini baru ke-2 kalinya aku kesini lagi setelah pemakaman kamu 6 tahun silam. Aku kesini sesuai janji aku 5 tahun lalu Bis, aku datang bersama kebahagiaanku. Dan ini kebahagiaanku Bis.. Hidup bersama Febrian dan mengasuh anak yang Imut dan Manis. Dia Ishaan. Pradana Ishaan Karisma. Kamu pasti bertanya kenapa aku kasih nama dia menggunakan nama kamu, iya kan?? Karna saat dia lahir, aku seperti liat kamu Bis,liat kamu yg tersenyum ke arah aku. Sampai saat ini, Rasa aku masih ada untukmu Bis. I am really Love You Bisma Karisma”ucap Dina sambil menitikan air matanya, Febrian hanya bisa diam, dia tau bahwa Istrinya masih menyimpan rasa untuk Alm. Kekasihnya

“Bis, mungkin gue belum terlalu kenal sama loe, tapii gue Cuma mau bilang makasih banyak sama loe,karna loe udah percayain Bidadari se-Cantik Dina buat gue. Dia baik, dan loe beruntung pernah memilikinya. Gue janji sama loe, gue akan jaga Dia sekuat tenaga gue, sama seperti loe jaga dia”ucap Febrian menatapNisan Bisma

“bund.. tu ko da nama Ican??”tanya Ishaan saat melihat nama Bisma di batu Nisan. “iya Ican, dia ini sangat menyayangi Bunda.nya Ican, wajah Ican juga sedikit Mirip sama Dia”jelas febrian, ican tersenyum dan mengangguk

Hari telah menjelang Sore,dina serta Febrian memanjatkan Doa untuk Bisma, selepas itu mereka bergegas Pulang

“Aku pamit yha Bis, kapan-kapan aku kesini lagi, bersama kebahagiaan serta malaikat kecilku. Love You”ucap Dina sambil mencium nisan bisma dan segera menyusul Febrian yang lebih dulu menuju Mobil, karna Malaikat kecilnya tertidur


“Aku juga Bahagia Dina, karna kamu juga Bahagia :) makasih karna kamu udah mau nepatin janji kamu sama aku, untuk terus tersenyum dan mencari kebahagiaanmu. Aku senang liat anak kamu dan febrian, kalian emang cocok. Bahagia terus Dina. Aku menantimu Disini. Jaga Dirimu serta Anak dan Suamimu. Love You Too Dear. Forever I'll still love you and love you. Together with your family was happy now. Happy because you exist with them. PRAMUDINA AFRA NARUNDANA”ucap seseorang berpakaian serba Putih dan tersenyum kepada keluarga Dina lalu menghilang


The End :D

Author            :         Ikrima Adzkury Nabilla
Genre              :         Sad, Romantic, and Happy Ending
Title                :         Hingga 3600 Detik Terakhirpun Aku Kan Tetap Mencintaimu
Cast                 :         Pramudina Afra Narundana as Dina
                                  Bisma Karisma as Bisma
                                  Febrian Nindyo as Febrian
                                  Pradana Ishaan Karisma as Ishaan